12 Januari 2009

Antara Isue dan Perjuangan

“Mereka ingin (hendak) memadamkan cahaya (Dien) Alloh dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Alloh telah menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang musyrik benci” QS. Ash-shof :8”.

Satu hal adalah pasti…! Bagi orang yang sudah mengikrarkan “Kami Beriman” Alloh tidak akan membiarkan mengatakan hal itu sebelum Alloh mengujinya. Lihat (QS 29:7) lihat juga Para Rosul Alloh mereka dituduh dungu, sesat, pendusta, penyihir dituduh sebagai orang gila, sebagai tukang sihir, diusir dari kampung halamannya, diancam akan disiksa dan dibunuh, dibujuk melalui harta dan kekuasaan pokoke de eel el.

Satu hal adalah pasti…! Musuh-musuh Islam baik dari kalangan Yahudi, Nashroni, Kafir, Dholim, Fasik dan Munafiq mereka akan senatiasa membuat upaya-upaya untuk menghancurkan “Kesatuan Ummat”

Satu hal adalah pasti…! Bahwa menjadi ummat Muhammad Rosululloh s.a.w. dengan mengikuti metode perjuangannya, sudah barang tentu akan menghadapi fitnah (issue) yang sama, sebagaimana yang dihadapi beliau. Mengikuti Sunnah Rosul lalu takut dengan Isu yang terdapat dalam perjalanan mengikuti ajaran Beliau adalah suatu hal yang ironis.

Satu hal adalah Pasti…! Melanjutkan perjuangan Rosul berarti kita siap menjalani kehidupan yang berat, namun berakibat selamatnya diri dari adzab Api neraka dan masuknya diri kedalam Surga

Alloh SWT, berfirman :
“ apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk kedalam Surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu “ QS 2:214.

Ujian ini ditujukan kepada pengikut Sunnah Rasul yang Haq dan merupakan pertarungan antara golongan Alloh dan golongan Syetan/Iblis.
Juragan Iblis memiliki suatu kepentingan untuk selalu merintangi dakwah Islam. Berbagai rencanapun mereka buat bahkan saking halusnya rencana mereka, banyak orang Islam yang terjerat oleh tipuan-tipuan mereka, yang pada akhirnya orang-orang yang mengaku Islam itu sendiri yang menjadi kendala besar bagi tegaknya nilai-nilai kebenaran Islam. Mereka jera terhadap kebenaran haqiqi, mereka samarkan kebenaran dibalik putihnya Sorban yang berkelebat bagaikan malaikat datang dari langit. Mereka samarkan kebenaran dibalik retorika dakwah diatas podium. Mereka kaburkan Islam dibalik intelektualisme yang menyesatkan
“Dan diantara manusia ada or ang yang ucapannya tentang du nia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Alloh (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penentang yang paling keras” QS 2:204
sungguhpun demikian bagi Mujahid yang Mukhlis hal ini merupakan ujian dan peningkatan kualitas iman itu sendiri. Semua isu dan rintangan disambutnya dengan jiwa ikhlas dan sabar, karena itu merupakan bagian dari ketetapan Alloh yang terulang kembali setelah para Rasul dan para penegak kebenaran dahulupun mengalaminya, sehingga bagi kita tampak jelas siapa yang menjadi pendukung penguasa Iblis dan siapa pendukung Alloh ????.
Alloh SWT Berfirman :
“dan sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kamu, dan agar Kami menyatukan (baik buruknya) hal Ikhwalmu. QS Muhammmad :3.”

Satu hal adalah pasti…! Bahwa tidak ada alasan yang membenarkan, seorang yang beriman untuk tidak turut ambil bagian dalam perjuangan , kecuali karena udzur yang dibenarkan Syara’, bagi orang yang berbadan sehat dan memiliki kemampuan, tidak diterima alasan untuk meninggalkan jihad, sekalipun alas an yang dikemukakan seolah-olah untuk menyelamatkan imannya.

Dengan limpahan sepenuh cinta kepada Dien Islam dan cita-cita menegakkannya, mari kita mengarungi perjuangan besar ini. Sungai boleh mengering, gunung boleh hancur, orang-orang yang tidak suka boleh benci, isu boleh deras mengalir bagaikan air, namun perjuangan menegakan kebenaran dan membela keadilan Islam akan tetap dan abadi. Selama Dien Islam itu belum tegak dan fitnah itu belum lenyap maka tak ada kamus berhenti untuk berjuang.
“dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya dien itu semata-mata bagi Alloh, jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Alloh maha melihat apa yang mereka kerjakan”. QS 8:39.

Dengan Aqidah mari kita layani tantangan, dengan aqidah kita awasi perkembangan dengan aqidah kita hadapi kesulitan dan rintangan, dengan aqidah kita tempuh rimba raya perjuangan aqidah kita layani maha samudera kehidupan, mati didalamnya Insya Alloh sebagai Syuhada.

Dengan mengikhlaskan niat dan meluruskan tujuan, mari kita bergerak maju dengan derap dan irama yang sama, merampungkan kewajiban bersama, menegakkan kalimah Ilahi dimuka bumi. Sebagai umat yang satu, mari kita selesaikan bengkalai ini, mari kita wariskan “watak berjuang” yang berhak hidup dalam sejarah, sebagai harta lama dan pusaka bersama kita, guna angkatan mendatang! Mari kita akhiri hidup berpecah dan berpartai, mari kita habisi hidup bersengketa, bergolong-golongan; mari kita bina hidup berjama’ah dan berkepemimpinan, sesuai dengan teladan sunnah. Mari kita wujudkan kesatuan Umat, kesatuan barisan dan kesatuan perjuangan!. Hidup ini akan bermakna bila diisi dengan aqidah, dengan keyakinan dengan Syari’at dan perjuangan. Mari kita penuhi segenap udara dan cuaca ini dengan kegiatan berjuang dan kerelaan berkorban.

Dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah ditangan kanan dan kain kaffan ditangan kiri, kafilah Mujahidin ini telah bertekad hendak meneruskan perjuangan dari sejarah yang belum tuntas; dalam kamus hidupnya haram “berhenti ditengah jalan” karena tempat berhenti hanyalah diatas pekuburan yang sepi.

Allohumma Fasyhad. Ya Alloh berilah kami apa yang kami cita-citakan dan perkuatlah hidayah-Mu kepada kami, sehingga tercapai kiranya keridhoan-Mu. Amiiin….!

Tidak ada komentar: